Sistem reproduksi ikan air tawar

| 08 May 2013

Dalam sistem reproduksi ikan air tawar, kelenjar biak atau gonada memiliki peran yang sangat penting. Untuk ikan kelamin betina, gonada disebut ovarium sedangkan untuk ikan jenis kelamin jantan disebut testes.

Ovarium ikan di dalam rongga tubuh terletak memanjang dan pada umumnya memiliki sepasang atau dua bagian yang masing-masing terletak di kanan kiri antara gelembung renang dan usus. Ikan adakalanya memiliki dua bagian ovarium yang menjadi satu dan memendek yang letaknya di bawah gelembung renang.

Pada ikan betina, bentuk ovarium umumnya memanjang dan agak bulat. Letak ovarium ikan ada yang melekat langsung pada dinding rongga tubuh sebelah dorsal dan ada pula yang menggantung  pada rongga tubuh. Luas ronggga tubuh pada ikan yang digunakan untuk peletakan ovarium sangat beragam. Hal ini berkaitan dengan tingkat perkembangan kematangan kelamin ikan betina.

Waktu ikan masih usia pertumbuhan, warna ovarium terlihat putih jernih, kelabu, kemerah-merahan atau kehijau-hijauan pada saat belum matang. Selanjutnya, jika ikan sudah mencapai usia dewasa, warna ovarium tersebut akan berubah menjadi kuning telur. Hal ini menandakan bahwa ikan tersebut sudah matang bertelur.

Tekstur ovarium ikan air air tawar terlihat sangat beragam sesuai dengan tingkat perkembangannya. Waktu ikan masih usia pertumbuhan, ovarium adalah flokuler. Pada usia juvenil adalah granular halus dan mencapai usia dewasa granular (berbentuk bulatan remah). Namun, ukuran ovarium beragam sesuai dengan ukuran telur pada setiap individu ikan.

Untuk ikan air tawar kelamin jantan, testes ikan memiliki bentuk memanjang dalam rongga tubuh di bawah gelembung renang di atas usus. Testes menempel pada rongga tubuh di bagian depan gelembung renang karena jaringan pengikat yang disebut mesenterium. Testes ikan ada sepasang, ada yang panjang dan ada pula yang satu lebih pendek dari yang lainnya namun ikan air tawar umumnya memiliki panjang testes yang sama. Struktur testes terdiri atas rongga-rongga yang tidak teratur dan banyak sekali, di sekitar dinding rongga terdapat sel indung sperma atau spermatogonin yang nantinya akan berkembang menjadi spermatozon melalui proses yang disebut spermatogenesis.