Cara membuat ramuan pengendali antraknosa
Alat :
- Timbangan
- Sarung tangan
- Gelas ukur
- Pisau
- Kertas label
- Baki dan baskom
- Saringan
- Ember
- Lesung dan alu
- Botol atau jerigen sebagai media penyimpanan
Bahan :
- Daun Galinggang gajah 2 ½ ons
- Daun Tembakau 2 ½ ons
- Daun Thitonia 2 ½ ons
- Daun Lagundi 2 ½ ons
- Garam 1 ons
- Gambir 3 buah
Cara Pembuatan :
- Daun galinggang, tembakau,thitonia,dan daun lagundi ditumbuk halus, kemudian dimasukan kedalam ember ditambahkan garam 1 ons dan air 1 liter lalu dibiarkan selama satu malam.
- Daun yang sudah ditumbuk tadi lalu diperas sampai kering, kemudian ekstraknya disaring.
- Tiga buah gambir dicairkan dengan 1 gelas air panas
- Kedua bahan tersebut digabungkan dan dikocok supaya merata.
- Cairkan lalu dimasukkan kedalam tangki/spayer isi 15 liter. Lalu dipenuhkan dengan air biasa, kemudian dikocok lagi sampai merata dan siap untuk disemprotkan.
Aplikasi :
- Ramuan nabati ini sebaiknya disemprotkan semenjak cabe mulai turun buah. Disemprotkan 1 kali dalam 1 minggu diiringi dengan pengamatan mingguan. Apabila ada buah cabe yang terserang antraknosa kita ambil lalu dibuang keluar lahan.
- Penyemprotan dilakukan pada pagi atau sore hari, air semprotan berbentuk kabut dan menyemprot harus dari bawah menghadap keatas, sehingga air menempel pada buah cabe. Apabila musim hujan, garam bias ditambahkan sampai 2 ½ ons per tangki.
Indikasi : Ramuan ini bisa mengendalikan serangan antraknosa sampai 80 %. Bisa menghentikan serangan pada buah cabe yang telah terserang sampai ¾ % bahagian buah cabe. Ramuan ini bisa dipakai selagi aromanya masih khas, apabila aromanya sudah berubah maka kemampuannya pun sudah menurun. Sebaiknya dibuat setiap kali kita akan memakai.