Proses memproduksi bibit sendiri

| 11 July 2013

Melihat dimensi bibit dan benih adalah instrument yang paling sentral dari usaha pertanian, ada beberapa methoda/teknik pemilihan atau seleksi bibit.

Tahap 1. Seleksi Tanaman dan Memberi Tanda
Mengidentifikasi tanaman yang akan ambil bibitnya dan membuat tanda adalah tugas pertama yang harus dilakukan. Memberi tanda ini sangat penting untuk menjamin kesalahan ketika panen. Ciri-ciri tanaman yang akan diberi tanda antara lain :
  • Tanamannya sehat (tidak diserang hama, dilokasi yang sehat)
  • Tanaman hasil panen baik (baik dalam ukuran, bentuk dan warna)
  • Rasanya enak

Tahap 2. Mengambil Bibit
Setelah tanaman yang akan dijadikan bibit diidentifikasi dan sudah tua tibalah waktunya untuk diambil. Ada beberapa pedoman yang harus diperhatian :
  • Tentukan waktu yang tepat (cukup tua)
  • Ambil bibit pada saat cuaca cerah/baik (hindari dari hujan)

Tahap 3. Menjemur Bibit
Bibit yang sudah diambil harus segera di jemur sesegera mungkin. Ada beberapa bibit yang perlu di cuci seperti tomat, pepaya. Usahakan di jemur di bawah terik matahari.

Tahap 4. Bersihkan dan Perawatan
Setelah kering, membersihkan dan merawatnya sangat bermanfaat. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :
  • Pindahkan kotoran, sisa atau bibit yang buruk dan pilih hanya bibit yang bagus.
  • Rawat bibit dengan mencampurnya dengan bahan-bahan untuk mencegah hama.
Bahan-bahan untuk perawatan ini termasuk :
  • Abu kering
  • Daun kering yang mengeluarkan bau menyengat
  • Arang

Tahap 4. Penyimpanan
Setelah dilakukan perawatan, bibit harus disimpan di tempat yang bersih, kering, gelap dan temperatur yang rendah sesegera mungkin. Botol atau tempat dimana udara bisa disimpan sangat baik. Bibit kemudian dicampur dengan kulit padi yang dibakar dan kering, daun-daun kering yang mengeluarkan bau, setelah itu simpanlah di tempat yang gelap, kering dan suhu yang dingin.