Menyiapkan benih ikan air tawar

| 02 May 2013


Ikan air tawar mempunyai potensi ekonomi besar untuk dikembangkan. Hal paling kritis dalam usaha ikan air tawar adalah soal benih atau bibit ikan. Benih merupakan ujung tombak keberhasilan usaha budidaya ikan sebab benih memilki posisi yang penting untuk setiap musim tanam. Beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh petani ikan antara lain sebagai berikut :

Penanganan induk ikan

Penanganan induk ikan merupakan keterampilan yang ditujukan untuk mematangkan gonad dan calon induk, pematangan gonad (calon telur atau sperma) memerlukan pakan yang memiliki kandungan gizi cukup, jumlahnya cukup dan pemberiannya dilakukan secara tepat (cara,waktu,tempat dan ukuran ). Penanganan induk ikan menjadi penting karena berhubungan dengan fekunditas, derajat pembuahan, derajat penetasan dan kelangsungan hidup larva/benih.

Fekunditas

Setiap jenis ikan memiliki kemampuan memproduksi sejumlah telur. Jumlah telur yang dihasilkan oleh setiap jenis ikan tergantung kualitas induk dan penanganannya.Usia dan ukuran ikan mempengaruhi jumlah dan kualitas telur,telur yang dihasilkan semakin banyak jika induknya memiliki ukuran besar terlepas dari kualitas telur baik atau tidaknya

Penanganan induk ikan yang salah dapat menyebabkan telur yang sudah matang menjadi hancur ( diserap kembali dalam perut ikan). Dalam hal ini manipulasi lingkungan bahkan hormonal perlu dilakukan. Tindakan manipulasi dimaksudkan agar induk terangsang dan mau mengeluarkan telurnya. Manipulasi lingkungan menyangkut usaha perangsangan dari luar tubuh ikan misalnya dengan menaikkkan volume air, menurunkan temperature, memberikan kesan bau lumpur dan menempatkan bahan-bahan perlekatan telur(kakaban,tanaman air dan sarang).

Derajat Pembuahan

Derajat pembuahan adalah perbandingan antara telur yang hidup dan jumlah telur yang dikeluarkan yang dinyatakan dalam persen. Telur yang hidup akan berwarna kuning sedangkan telur yang mati akan berwarna putih. Derajat pembuahan berkisar antara 8 – 12 jam setelah telur dikeluarkan. Jumlah telur yang mati dan yang hidup menunjukan jumlah telur yang dikeluarkan induk. Untuk memperoleh nilai telur yang terbuahi cukup dilakukan dengan cara mengambil sebagian atau secar sampling setelah 1 jam pemijahan, pengambilan sample dilakukan beberapa kali pengulangan agar diperoleh nilai yang mendekati sebenarnya. Derajat pembuahan dipengaruhi oleh jumlah sperma dan telur, oleh karena itu prbandingan induk jantan dan betina harus seimbang. Perimbangan bukan berdasarkan jumlah melainkan berat induk, selain itu kematangan telur dan sperma juga ikut menentukan derajat pembuahan.

Derajat penetasan adalah jumlah telur yang menetas dibagi jumlah telur yang dibuahi (hidup) dikali 100 %. Penentuannya dilakukan pada waktu semua telur sudah menetas. Derajat penetasan dipengaruhi oleh kualitas telur dan air untuk budidaya pembenihan, kualitas telur yang baik diperoleh dari induk yang unggul. Telur yang baik akan menghasilkan derajat penetasan yang tinggi.

Air sebagai media hidup bagi telur harus memenuhi syarat bagi kelayakan kehidupan suatu organisme. Air yang keruh akan menutup lubang telur, sehingga proses metabolisme terganggu dan telur tidak menetas. Oksigen merupakan kebutuhan yang vital untuk metabolisme maka tanpa kegiatan metabolisme, telur tidak akan mampu hidup dan tumbuh. Temperatur juga mempengaruhi kegiatan tersebut maka temperatur harus dikontrol agar tidak terjadi perubahan temperatur secara mendadak.