Sekilas tentang larutan nabati

| 16 May 2013

Pada lahan-lahan pertanian seringkali ditemui kasus serangan hama dengan populasi yang besar yang dapat mengakibatkan seluruh tanaman rusak diserang. Apabila diabaikan maka tanaman yang dalam kondisi normal dapat turut habis dilahap. Hal ini terjadi karena keseimbangan alam terganggu, musuh-musuh alami hama punah sehingga populasi hama meningkat.

Lenyapnya musuh-musuh alami (predator) dapat saja terjadi karena pemakaian pestisida berspektrum luas. Dengan penyemprotan pestisida untuk sementara hama dapat tertanggulangi tetapi juga dapat memusnahkan predator dari hama dan lama kelamaan akan menyebabkan resistensi (kebal). Untuk itu diperlukan suatu larutan atau obat yang tidak berbahaya bagi agroekosistem sesuai dengan prinsip pertanian berkelanjutan.
Larutan nabati adalah suatu formulasi yang dibuat dalam Pertanian Organik untuk mengendalikan hama dan penyakit yang asalnya dari tanaman obat, kebun, semak, hutan, dll.

Tumbuhan Penghasil Larutan Nabati

  1. Kelompok tumbuhan untuk mengendalikan hama insekta. Contohnya antara lain : babandotan, aglaia, bengkuang,bitung
  2. Kelompok tumbuhan sebagai pemikat (atraktan), tumbuhan ini sebagai pengendali lalat buah. Contohnya antara lain : daun wangi, selasih ungu, selasih hijau
  3. Kelompok tumbuhan untuk mengendalikan tikus. Contohnya antara lain : gadung
  4. Kelompok tumbuhan sebagai pengendali molusca. Contohnya antara lain : Tuba, sembung
  5. Kelompok tumbuhan untuk mengendalikan beberapa jenis hama (serbaguna). Contohnya antara lain : jambu mete, lada, mimba, tembakau, cengkeh, jarak,
  6. kecubung


Tabel. Tanaman yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan larutan nabati
No
Jenis Tanaman
Bagian yang digunakan
Hama/Penyakit yang dikendalikan
1
Adas
Biji
Kutu (beras, sereal, palawija)
2
Alang-alang
Rimpang
Antraknosa pada buncis
3
Babandotan
Seluruh tanaman
Nematode pada kentang
4
Bawang-bawangan
Umbi
Busuk batang pada panili
5
Bengkoang
Biji
Ulat pada kubis
7
Brotowali
batang
Lalat buah
Kutu aphids pada cabe
8
Cabe
buah
Hama tikus pada tanaman hias
9
Cengkeh
bunga
Phytopthora pada lada
10
Daun wangi
Daun
Lalat buah, bactrocera dorsalis
11
Gadung
Umbi
Tikus/rodentisida
12
Jahe
Rimpang
Ulat Plutella xylostella pada kubis
13
Jambu mete
Kulit
Ulat jambu mete
14
Jambu biji
Daun
Antraknosa
15
Jarak
Buah dan daun
Namatoda pada nilam dan jahe
Lalat penggerek daun pada tanaman terung-terungan
16
Jengkol
Buah
Walangsangit pada cabe
17
Jeruk nipis
Daun
Busuk hitam pada anggrek
18
Kacang babi
Biji
Ulat pucuk
19
Kayu manis
Daun
Pestisida organic
20
Kemangi
Daun
Busuk hitam pada anggrek
21
Kencur
Rimpang
Phytoptora pada lada
22
Acubung
Bunga
Kutu, ulat tanah
23
Kenikir
Bunga
Walangsangit
24
Kunyit
Rimpang
Phytoptora pada lada
25
Lada
Biji, daun
Hama gudang
Antraknosa pada cabe
26
Lengkuas
Rimpang
Antraknosa
Semut pada lada
27
Mimba
Daun

Biji
Antraknosa pada buncis dan cabe
Phytoptora pada tembakau
Belatung
Pengisap polong pada kedelai
Hama pengetam pada kelapa
28
Mindi
Daun
Ulat penggerek
29
Mahoni
Biji
Kutu daun pada krisan
Ulat tanah
Walangsangit, wereng coklat
30
Pacar cina
Daun
Spodoptera litura pada kedelai dan kubis
31
Pahitan/kipahit
Daun
Serangga Tribolium castaneum
32
Patah tulang
Daun
Molusca
33
Pandan
Daun
Walangsangit
34
Piretrum
Bunga
Hama gudang
35
Saga
Biji
Hama gudang sitophilus sp
36
Selasih
Daun
Lalat buah ( dacus correctus)
37
Sembung
Daun
Keong emas
38
Sereh
Batang, daun
Herbisida organic
39
Sirih
Daun

Abu
Antraknosa pada cabe
TMV pada tembakau
Hama gudang
40
Srikaya
Biji
Thrips pada sedap malam
Kutu daun pada kedelai, kacang panjang, jagung, kapas, tembakau
41
Sirsak
Biji, daun
Wereng coklat pada padi
42
Tembakau
Daun, batang
Ulat grayak pada famili terung-terungan (tomat, cabe, paprika, terung)
Walangsangit
43
Tembelekan
Biji
Ulat grayak Spodoptera litura pada kedelai
Penggerek polong
44
Tuba
akar
Keong mas
Hama gudang